A.
Pelaksanaan praktikum
1.
Tujuan :
·
Mampu membuat rangkaian penguat common
emiter .
·
Mampu
menganalisis rangkaian penguat common emiter .
·
Mengetahui
bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran pada rangkaian penguat common
emiter.
2.
Waktu
praktikum : Rabu , 29 Desember 2010
3.
Tempat : Laboratorium Fisika FKIP Universitas Mataram.
B.
Landasan
Teori
Penguat Common Emitor adalah penguat
yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan
output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai
karakter sebagai penguat tegangan.
Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
- Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
- Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
- Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
- Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor(Wikipedia.org)
Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus beban , maka VBE ( tegangan basis –
emiter ) bertambah dan arus beban
bertambah beasr pula , sehingga titik q( kerja ) bergeser keatas sepanjang
garis beban , dan VEC( tegangan emiter – colector) berkurang . Akibatnya Vo
(tegangan keluaran ) bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus beban
sehingga keluaran Vo akan tetap ( Sutrisno, 1986 : 172 ).
Emiter menjadi bagian bersama untai masyukan dan keluaran
. Resistansi keluarannya adalah resistansi didalam penguat yang terlihat oleh
beban , resistansi keluaran, diperoleh dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan
beban ) = ∞ . Dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran , maka
arus mengalir kedalam penguat (Thomas sri widodo, 2002: 61-62 ).
C.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
a. Signal generator
b. Multimeter
c. Osciloscop
2.
Bahan
a.
Resistor
( 3 kohm ,27 kohm,dan 200 kohm )
b.
Kapasitor
( 1 mikro F dan 2 mikro F )
c.
Transistor BC 548
d.
Power suply dc + 6 volt
D. Cara
kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
untuk percobaan
2.
Membuat rangkaian seperti gambar dibawah
ini :
Gambar 5.1 Rangkaian penguat common
emiter
3.
Memakai R1 = 200 kohm ,R2 = 27 Kohm , R3 = 3 kohm C1 = 1 mikro F dan C2 = 2 mikro F .
4.
Mengukur tegangan basis dan terminal kolektor transistor
Q dengan menggunakan multimeter dc.
5.
Memasang signal generator pada Vi dengan gelombang sinus
pada frekuensi 1 KHz dan dengan amplitudo 1 mV .
6.
Mengamati gelombang output dengan menggunakan osciloscop
,dan menghitung gain ( penguat )nya.
7.
Mengubah frekuensi masukan dalam kisaran audio .
E.
Hasil
pengamatan
Vi ( grafik tegangan masukan
)
|
Vo( grafik tegangan keluaran
)
|
|
|
F.
Pembahasan
Pada praktikum ini membahas bagaimana cara kerja rangkaian
penguat common emiter yang menggunakan transistor sebagai penguat. Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat, transistor di
gunakan untuk bekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam kondisi
aktif. Kondisi aktif dihasilkan dengan memberikan bias pada transistor. Bias
dapat dilakukan dengan memberikan arus yang konstan pada basis atau pada
kolektor. Untuk kemudahan, dalam praktikum ini akan digunakan sumber arus
konstan untuk “memaksa” arus kolektor agar transistor berada pada kondisi
aktif. Jika pada kondisi aktif transistor diberikan sinyal (input) yang kecil,
maka akan dihasilkan sinyal keluaran (output) yang lebih besar. Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan,
yang sering diberi notasi A atau C.
Ada 3 macam
konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu : Common-Emitter (CE),
Common-Base (CB), dan Common-Collector (CC).
Setelah
merangkai alat berdasarkan buku panduan selanjutnya rangkaian dihubungkan ke
signal generator dan osciloscop. Signal
generator berfungsi sebagai pemroses sinyal masukan yang kemudian akan diubah
menjadi tegangan keluaran yang berbentuk grafik gelombang yang berbeda . Grafik
tegangan masukan yang kita berikaan berupa gelombang sinusoida. Setelah
pengkaibrasian dilakukan dan pengaturan pada osciloscop dan signal generator
didapat grafik tegangan keluaran berupa grafik gelombang sinusoida yang
memiliki beda fase 180 derajat yang menghasikan gambar gelombang yang terbalik dari gelombang
sinusoida . Ini menunjukkan bahwa rangkaian common emiter ini berfungsi sebagai
penguat. Penguat emiter mempunyai titik
kerja yang stabil. Pada tegangan emiter ini tidak terdapat tegangan emtter AC karna pengaruh dari penggunaan kapasitor bypass
. Jika kapasitor bypass terhubung
terbuka , akan terdapat tegangan antara emitter dan ground . Gejala ini
akan segera dapat diidentifikasi sebagai kapasitor yang terhubung terbuka. Jika
tegangan keluaran turun oleh pertambahan
arus beban , maka VBE ( tegangan basis – emiter ) bertambah dan arus beban bertambah beasr
pula , sehingga titik q( kerja ) bergeser keatas sepanjang garis beban , dan
VEC( tegangan emiter – colector) berkurang . Akibatnya Vo (tegangan keluaran )
bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus beban sehingga keluaran Vo akan
tetap. Emiter menjadi bagian bersama untai masyukan dan keluaran . Resistansi
keluarannya adalah resistansi didalam penguat yang terlihat oleh beban ,
resistansi keluaran, diperoleh dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan beban )
= ∞ . Dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran , maka arus
mengalir kedalam penguat dan akan dihasilkan penguat emiter yang membuat grafik
tegangan keluaran yang berbentuk gelombang sinusoida yang terbalik dengan
gelombang sinusoida masukan.
G.
Penutup
1.
kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan rangkaian penguat
common emiter , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.
Pada
grafik tegangan masukan yang berupa gelombang sinusoida, dihasilkan grafik tegangan keluaran berupa gelombang
sinusoida yang tebalik 180 derajad .
b.
Jika
kapasitor bypass terhubung
terbuka , akan terdapat tegangan antara emitter dan ground.
c.
Dengan
menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran , maka arus mengalir kedalam
penguat yang menghasilkan penguat emiter .
2. Saran
a.
Pengertian
dari coo. asst. mengenai asistensi pembuatan laporan yang baik sangat kami
harapkan .
b.
Walaupun
terdapat banyak alat yang rusak namun kehangatan bimbingan dari coo. asst.
sangat kami ridukan .
DAFTAR
PUSTAKA
Sri widodo, thomas .2002. Elektronika Dasar .Jakarta :Salemba Teknika.
Sutrisno.1986.Elektronika
Teori dan Penerapannya.Bandung:ITB.
Malvino.2003.Prinsip-Prinsip Elektronika
.Jakarta: Salemba Teknika.
http://Wikipedia.org//
di akses pada tanggal 10 Januari 2011.
http://Scrib.blogspot.org//
di akses pada tanggal 10 Januari 2011.
http://Loveheart.blogspot.org//
di akses pada tanggal 10 Januari 2011.