1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.1 Tujuan : Memahami penggunaan hukunm ohm
pada rangkaian resistor, dan mampu menganalisis penggunaan hukum Ohm pada
rangkaian resistor.
1.2 Waktu : Rabu, 8 Desember 2010
1.3 Tempat : Laboraturium Fisika, FKIP Universitas Mataram
2. LANDASAN TEORI
Diode dalam keadaan
terbuka ( tidak bekerja ) , baik jika diberikan voltase forward bias
maupun jika diberi voltase reverse bias. Apabila tegangan tersebut belum
melebihi potensial barriernya ( tegangan tembus = Vd ). Jika diode dalam hal
ini masih merupakan isolator sehingga diode dapat dianggap sebagai kapasitor
yang depletion layernya masih merupakan isolator antara kedua konduktor yang
terdiri atas material tipe P dan tipe N-nya. Sewaktu pemberian tegangan pada
keadaan reverse bias yang makin besar atau anoda makin negative terhadap katode
dari diode itu, depletion layernya makin tebal atau melebar sehingga
kapasitansinya makin kecil. Dengan demikian, diode itu merupakan sebuah
kapasitor yang kapasitansinya berubah besarnya akibat pemberian tegangan
(Depari, 2002:126).
Gambar dibawah ini, menunjukkan sebuah
rangkaian dioda. Dalam rangkaian tersebut dioda diberi bias maju. Untuk
mengetahui apakah suatu rangkaian dioda itu diberi bias maju atau tidak pada
rangkaian yang lebih rumit, maka kita dapat menggunakan teorema Thevenin untuk
menentukan apakah dioda diberi bias maju atau tidak. Sebagai contoh, andaikan
kita telah merubah rangkaian rumit dangan teorema Thevenin maka dapat kita
lihat dengan jelas apakah rangkain yang telah kita ubah tersebut diberikan bias
maju atau tidak (Malvino, 2003 : 180).
Diode berbentuk
seakan-akan seperti perintang. Tetapi diode merupakan komponen aktif dan
memiliki kutub positif dan negatif. Penyambungan kaki yang salah menyebabkan
litar tidak berfungsi. Ini kerana diode berfungsi sebagai penerus voltan yang
hanya membenarkan pengaliran arus pada satu arah saja. Terdapat dua jenis diod
iaitu diod kuasa dan diod isyarat. Diode kuasa biasa digunakan bagi litar
bekalan kuasa yang melibatkan penggunaan arus sederhana tinggi. Diode isyarat
biasa digunakan untuk litar berfrekuensi dan penggunaan arusnya yang rendah
dari diode kuasa. Tidak seperti diode zener, penyambungannya adalah terbalik
pada kaki positif dan negatifnya (Kanginan, 2006:95).
3. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
a. Catu daya variabel (1x)
b. Multimeter (2x)
c. papan roti
3.2 Bahan
a. Resistor (1000, 200, 10)
b. Jamper
c. Kabel Penghubung
4. LANGKAH KERJA
4.1 Langkah Kerja Hukum Ohm
a.
Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini :
b. Menghitung
tegangan menggunakan multimeter dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V,
4V, 6V, 10V, 20V)
c. Menulis hasil
perhitumgan pada hasil percobaan
d. Menghitung arus dengan menggunakan multimeter
dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V, 4V, 6V, 10V, 20V)
e. Menulis
hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.
4.2 Rangkaian
Pembagi Tegangan
a. Membuat
rangkaian seperti gambar dibawah ini :
b. Menghitung
teganan keluaran ( )menggunakan
multimeter dengan mengganti-ganti nilai Resistor 3 () (1000, 200, 10) dengan nilai teganagn masukan tetap yaitu 12V
c. Menulis
hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar