div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 10px;width:210px;height:120px;">
Widget Animasi

5.24.2012

RANGKAIAN DIODE


1.  PELAKSANAAN PRAKTIKUM
      1.1       Tujuan     : Memahami penggunaan hukunm ohm pada rangkaian resistor, dan mampu menganalisis penggunaan hukum Ohm pada rangkaian resistor. 
      1.2       Waktu      :  Rabu, 8 Desember 2010
      1.3       Tempat     :  Laboraturium Fisika, FKIP Universitas Mataram
2.   LANDASAN TEORI

 Diode dalam  keadaan   terbuka ( tidak bekerja ) , baik jika diberikan voltase forward bias maupun jika diberi voltase reverse bias. Apabila tegangan tersebut belum melebihi potensial barriernya ( tegangan tembus = Vd ). Jika diode dalam hal ini masih merupakan isolator sehingga diode dapat dianggap sebagai kapasitor yang depletion layernya masih merupakan isolator antara kedua konduktor yang terdiri atas material tipe P dan tipe N-nya. Sewaktu pemberian tegangan pada keadaan reverse bias yang makin besar atau anoda makin negative terhadap katode dari diode itu, depletion layernya makin tebal atau melebar sehingga kapasitansinya makin kecil. Dengan demikian, diode itu merupakan sebuah kapasitor yang kapasitansinya berubah besarnya akibat pemberian tegangan (Depari, 2002:126).
Gambar dibawah ini, menunjukkan sebuah rangkaian dioda. Dalam rangkaian tersebut dioda diberi bias maju. Untuk mengetahui apakah suatu rangkaian dioda itu diberi bias maju atau tidak pada rangkaian yang lebih rumit, maka kita dapat menggunakan teorema Thevenin untuk menentukan apakah dioda diberi bias maju atau tidak. Sebagai contoh, andaikan kita telah merubah rangkaian rumit dangan teorema Thevenin maka dapat kita lihat dengan jelas apakah rangkain yang telah kita ubah tersebut diberikan bias maju atau tidak (Malvino, 2003 : 180).
               Diode berbentuk seakan-akan seperti perintang. Tetapi diode merupakan komponen aktif dan memiliki kutub positif dan negatif. Penyambungan kaki yang salah menyebabkan litar tidak berfungsi. Ini kerana diode berfungsi sebagai penerus voltan yang hanya membenarkan pengaliran arus pada satu arah saja. Terdapat dua jenis diod iaitu diod kuasa dan diod isyarat. Diode kuasa biasa digunakan bagi litar bekalan kuasa yang melibatkan penggunaan arus sederhana tinggi. Diode isyarat biasa digunakan untuk litar berfrekuensi dan penggunaan arusnya yang rendah dari diode kuasa. Tidak seperti diode zener, penyambungannya adalah terbalik pada kaki positif dan negatifnya (Kanginan, 2006:95).

3.   ALAT DAN BAHAN
      3.1       Alat
                  a. Catu daya variabel (1x)
                  b. Multimeter (2x)
                  c. papan roti

      3.2       Bahan
                  a. Resistor (1000, 200, 10)
                  b. Jamper
                  c. Kabel Penghubung

4.   LANGKAH KERJA
      4.1    Langkah Kerja Hukum Ohm
               a.   Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini :
      b.   Menghitung tegangan menggunakan multimeter dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V, 4V, 6V, 10V, 20V)
               c.                  Menulis hasil perhitumgan pada hasil percobaan
            d.   Menghitung arus dengan menggunakan multimeter dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V, 4V, 6V, 10V, 20V)
            e.                  Menulis hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.
4.2      Rangkaian Pembagi Tegangan
            a.   Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini :
            b.   Menghitung teganan keluaran ( )menggunakan multimeter dengan mengganti-ganti nilai Resistor 3 () (1000, 200, 10) dengan nilai teganagn masukan tetap yaitu 12V
           c.   Menulis hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar