1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.1 Tujuan : Memahami penggunaan hukum ohm
pada rangkaian resistor, dan mampu menganalisis penggunaan hukum Ohm pada
rangkaian resistor.
1.2 Waktu : Selasa, 14 Desember 2010
1.3 Tempat : Laboraturium Fisika, FKIP Universitas Mataram
2. LANDASAN TEORI
Hukum Ohm pertma kali dikemukakan oleh seorang ilmuan Jerman yang bernama George Simon Ohm. Beliau dapat menggambarkan hubungan
pokok antara voltase, arus, dan
hambatan. Hubungan ini kemudian dikenal dengan hukum ohm. Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial dan berbanding terbalik
dengan resistansi penghantar”. Secara matematis
hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut:
I =
Keterangan:
I = Kuat arus yang
melewati penghantar (Ampere)
R = Resistansi
penghantar (Ohm)
V = Beda potensial antara ujung penghantar (Volt)
Dari hukum Ohm ini didapatkan besaran resistansi yang merupakan karakteristik penghantar, karena nilai tetap dalam kondisi
penghantar tetap (Istiyono, 2004:147).
Dalam rangkaian dua resistor yang
dihubungkan secara seri melalui Vin, yang merupakan tegangan listrik yang
terhubung ke resistor, Rtop, di mana tegangan keluaran Vout adalah tegangan
resistor Rbottom yang diberikan oleh formula. Jika lebih resistor dihubungkan
secara seri pada rangkaian maka tegangan yang berbeda akan muncul di setiap
resistor berkaitan dengan masing-masing hambatan R (IxR hukum Ohm) menyediakan
tegangan berbeda dari satu sumber pasokan/catudaya. Namun, harus berhati-hati
ketika menggunakan jaringan jenis ini sebagai impedansi karena dapat
mempengaruhi tegangan keluaran ( Malvino, 2003:63).
Dalam ilmu elektronika banyak sekali
cara yang dapat di pergunakan untuk memperkecil atau membagi sebuah tegangan.
Apabila kita memiliki sebuah tegangan
yang besar dan perlu untuk memperkecilnya kita bisa membaginya
dengan salah satu cara yaitu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan. Berikut adalah sebuah rangkaian
sederhana dari pembagi tegangan.
Pada rangkaian pembagi tegangan diatas dapat kita lihat bahwa Tegangan Input (Vin) akan mengalirkan Arus (I) melalui dua buah Resistor (R1 & R2) yang di hubungkan
secara
seri. Arus yang melewati kedua Resistor
tersebut akan memiliki nilai yang sama dengan Arus yang masuk karena
kedua resistor tersebut di hubungkan secara seri. Besarnya nilai hambatan atau
resistansi total kedua resistor adalah
Rtotal = R1 + R2. Sedangkan besarnya nilai tegangan input (Vin) dapat kita cari menggunakan teori hukum ohm. Besarnya arus yang terdapat di dalam rangkaian
dapat kita kethui nilainya dengan persamaan :
Sehingga
besarnya nilai tegangan yang
melalui resistor kedua
(R2) dapat di ketahui melalui persamaan :
Vout = i x R2
Sehingga dari Rangkaian
Pembagi Tegangan di atas dapat disimpulkan bahwa, besarnya nilai tegangan output (Vo) ditentukan
oleh besarnya nilai resistansi atau hambatan pada R1 & R2 (Depari, 2002:77).
3. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
a. Catu daya variabel (1x)
b.
Multimeter (2x)
c. Papan Roti
3.2 Bahan
a. Resistor
(1000, 200, 10)
b. Jamper (kabel penghubung)
4. LANGKAH KERJA
4.1 Hukum Ohm
a.
Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini :
b. Menghitung
tegangan menggunakan multimeter dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V,
4V, 6V, 10V, 20V)
c. Menulis hasil
perhitumgan pada hasil percobaan
d. Menghitung arus dengan menggunakan multimeter
dengan mengubah tegangan pada catu daya (2V, 4V, 6V, 10V, 20V)
e. Menulis
hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.
4.2 Rangkaian
pembagi tegangan
a. Membuat
rangkaian seperti gambar dibawah ini :
b. Menghitung
teganan keluaran ( )menggunakan
multimeter dengan mengganti-ganti nilai Resistor 3 () (1000, 200, 10) dengan nilai tegangan masukan tetap yaitu 12V
c. Menulis
hasil perhitungan pada tabel hasil percobaan.
5. DATA HASIL PENGAMATAN
5.1 Tabel Hasil Percobaan Hukum Ohm
No.
|
R (KOhm)
|
V resistor
(Volt)
|
I (mili Ampere)
|
Vsumber (Volt)
|
1.
|
10
|
2,2
|
0,2
|
2
|
2.
|
10
|
4
|
0,4
|
4
|
3.
|
10
|
6
|
0,6
|
6
|
4.
|
10
|
8,2
|
0,8
|
8
|
5.
|
10
|
10,2
|
1,0
|
10
|
5.2
Tabel Hasil Percobaan Pembagi Tegangan
No.
|
R1
(kOhm)
|
R2
(kOhm)
|
R3
(kOhm)
|
Vi
(volt)
|
(volt)
|
1
|
10
|
10
|
10
|
12
|
4
|
2
|
10
|
10
|
200
|
12
|
5,8
|
3
|
10
|
10
|
100
|
12
|
5,6
|
6. ANALISIS DATA
7. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum acara I adalah memahami penggunaan hukum ohm
pada rangkaian resistor dan mampu menganalisis penggunaan hukum Ohm pada
rangkaian resistor.
Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial dan berbanding terbalik
dengan resistansi penghantar”. Secara matematis
hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut:
I =
Dengan,
I = Kuat arus
yang melewati penghantar (Ampere)
R = Resistansi
penghantar (Ohm)
V = Beda potensial antara ujung penghantar (Volt)
Dalam ilmu elektronika banyak sekali cara yang dapat di
pergunakan untuk memperkecil atau membagi
sebuah tegangan.
Apabila kita memiliki sebuah tegangan
yang besar dan perlu untuk memperkecilnya kita bisa membaginya
dengan salah satu cara yaitu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan. Dari rangkaian pembagi tegangan di atas dapat disimpulkan bahwa,
besarnya nilai tegangan output (Vo)
ditentukan oleh besarnya nilai resistansi atau hambatan pada R1 & R2.
Dari hasil
tabel pengamatan hukum Ohm di atas, di dapatkan bahwa nilai-nilai yang
didapatkan pada analisis data memenuhi hukum ohm. Yaitu dengan menjadikan
variable R tetap dan variable V sumber berubah-ubah.
Namun,
ada beberapa nilai yang sedikit menyimpang dari hukum ohm yaitu pada hasil V
resistor yang bernilai 2,2 volt, 8,2 volt, dan 10,2 volt. Mestinya hasilnya
(jika memenuhi hukum ohm) adalah 2,0 volt, 8,0 volt, dan 10,0 volt. Adanya
penyimpangan nilai ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesalahan
membaca multimeter, multimeter yang belum dikalibrasi, atau hambatan dalam
multimeter.
8. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 KESIMPULAN
8.2 SARAN
terima kasih untuk ilmu yang telah anda uraikan di blog ini.
BalasHapustapi saran dari saya, lebih bagus lagi jika isi blog ini lengkap semua... :)
Makasih sblmnya , tp Sy harap daftar pustakanya agar bisa d lampirkan skalian, thanks
BalasHapus